4 Kali Mendaki, 4 Kali Juga Mengalami Hal Mistis DI Gunung Gede (2958 MDPL)

Puncak Gunung Gede
Tipe tiap orang tentu berbeda-beda dalam urusan travelling. Ada yang dengan sekali mengunjungi sebuah tempat wisata dia merasa cukup dan gak mau kesana lagi, Tapi ada juga yang sampai berkali-kali datang ke suatu tempat dia mau dan tetap merasa senang untuk kembali dan kembali lagi.

Saya tipe orang yang gak masalah mau berkali-kali Travelling/Backpacking/Hiking dan mendatangi tempat yang sama sampai berulang kali, bahkan Saya tipe orang yang merasa senang bila ada yang minta di temenin travelling meskipun Saya sudah pernah ke tempat yang di tuju. Apalagi kalo gratisan, makin seneng aja.

Banyak tempat yang sempat Saya kunjungi berkali-kali dengan orang yang berbeda, salah satunya melakukan pendakian ke Gunung Gede, yang merupakan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Gunung ini berada di tiga wilayah, yaitu kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi.

Bersama teman mendaki
Buat Saya pribadi Gunung Gede banyak sekali memberikan kesan dan pengalaman, selain jadi gunung pertama yang Saya daki, di gunung ini juga Saya mengalami banyak hal Mistis, menegangkan dan seru. Apalagi jalur Cibodas yang panjang dan bikin pegel itu, di sana banyak momen yang Saya alami.

Pernah suatu kali mendaki Gunung Gede lewat jalur Putri ada satu teman yang tiba-tiba pingsan karena kelelahan, duh, kebayang dong gimana panik dan repotnya? untunglah teman Saya yang pingsan itu masih bisa terus lanjut sampai ke Suryakencana setelah dia sadarkan diri. Dan pulangnya lewat jalur Cibodas, dengan susah payah teman Saya turun tapi apalah daya doi kelelahan di pos 2 Cibodas, akhirnya Saya dan 2 orang teman Saya turun duluan untuk manggil porter di pos pendakian. Alhamdulillah teman Saya mendapatkan pertolongan dan di gendong sampai bawah. seru-seru menegangkan banget, khawatir teman Saya itu kenapa-kenapa. Fyuh! Tapi sejujurnya Saya salut sama perjuangannya sampai ke puncak. Dan ini jadi pengalaman pertama ada teman yang sampai sakit dan di evakuasi.

Alun-alun Suryakencana
Pernah sekali mendaki ke Gunung Gede sama orang yang kerjaannya fotooooooooooooo mulu. ketemu papan pengumuman ini, minta di foto. ketemu sama bunga-bunga edelweis yang setengah merekah, foto! ketemu batu yang bentuknya aneh, foto! sampe puncak, minta fotoin berkali-kali sama orang yang berbeda dengan gaya ala-ala kekinian. Saking seringnya foto baik itu foto selfie atau minta di fotoin, sempet Saya tinggalin tuh. Pernah juga pas sudah di puncak dan Saya sudah puas foto-foto dan menikmati pemandangan puncak yang waktu itu lagi cerah banget, doi masih betah foto sana-sini, kelamaan nunggu akhirnya Saya dan teman-teman tinggal aja, kami turun duluan sedangkan teman Saya itu masih asyik foto-foto. akibatnya, waktu dia turun, katanya dia sempet di panggil-panggil gitu dan yang manggil itu katanya suara Saya, padahal Saya gak manggil. Setelah mendengar suara Saya itu, ternyata doi ngikuti suara itu dan akhirnya belok ke jalur yang salah, untunglah ada pendaki lain yang kebetulan ngeliat dan langsung di kasih tau kalo jalur itu ke arah jurang. Duuuuh, ngeri banget!

Dari beberapa pengalaman itu, pengalam Mistis lah yang sampai sekarang masih membekas dan terbayang-bayang.

Beberapa pengalaman horror saat mendaki Gunung Gede itu nyata banget. Pertama, waktu itu abis dari puncak Gunung Gede turun via jalur Cibodas, ini pengalaman pertama mendaki Gunung. saat turun Saya kelelahan banget, di Pos Kandang Badak Saya melakukan buang air kecil, saat itu Saya merasa ada yang merhatiin terus padahal kondisinya gelap banget, gak ada lampu, yang ada cuma senter para pendaki. Selesai itu Saya dan teman-teman berjumlah 6 orang langsung turun gunung, di perjalanan Saya mengeluh sama satu teman Saya "Om, Saya merasa kaya mau di rasukin, kaya di ikutin terus", teman Saya menjawab dengan santai "Berpikir positif terus, jangan bengong, istighfar". Saya mengikuti apa yang di bilang sama teman Saya itu, setelah melewati jalur air terjun panas kami semua istirahat, Satu teman Saya memberikan intruksi buat matiin semua senter karena harus di irit-irit, perjalanan masih panjang. dan pada saat yang sama teman Saya ngasi intruksi lagi untuk melihat bintang-bintang dan terangnya cahaya bulan di langit, Saya mengikuti saja intruksinya, dan jreng jreng jreng.... ketika Saya mengangkat wajah Saya ke atas, Saya terkejut, tangan Saya bergetar dan tiba-tiba aja mulut Saya gak bisa berkata apa-apa, Saya melihat sosok cewek tinggi banget, berukuran besar berbaju putih, kuntilanak!

Percaya atau gak, kuntilanak itu terus ngikutin Saya tepat di belakang Saya, tingginya sekitar 3 sampai 4 meter. teman-teman Saya yang lain gak ada yang liat. Itu pertama kalinya Saya melihat hantu berbentuk nyata. Saya mencoba berpindah-pindah posisi tapi dia tetap berada di belakang Saya. selesai pendakian itu Saya cerita ke salah satu teman Saya, dan katanya dia sempat melihat anak-anak lari-larian di sebelum pos pendakian, Saya makin terkejut soalnya hampir di tempat yang sama si kuntilanak yang mengikuti Saya menghilang.

Kedua kalinya Saya mendaki ke Gunung Gede, saat itu Saya sudah sampai bawah,sudah santai-santai di pos pendakian sambil nunggu teman-teman lain sampai. Anehnya, sampai magrib kok teman-teman Saya belum sampai juga, Saya dan Sam yang sudah lebih dulu sampai mulai gelisah. Jam 7an malam ada satu orang teman kami yang berlari dan menuju ke arah kami, katanya ada teman kami yang melihat sesuatu dan dia menangis di jalur antara pos 2 dan pos 1. Lalu Sam mengajak Saya untuk menjemput mereka, awalnya Saya sempat ragu karena Saya pikir pasti Saya sendiri kesulitan kalo harus naik lagi, tapi demi solidaritas akhirnya Saya dan Sam susul bermodalkan satu senter. Belum sampai pos 1 langkah Saya berhenti, Saya mendengar ketawa kuntilanak. "Sialnya" dalam hati Saya. Saya mendengar itu persis dengan lokasi waktu kuntilanak yang mengikuti Saya menghilang. Duuuuh...

Apakah pendakian ketiga Saya aman dari gangguan makhluk halus dan hal-hal mistis lainnya? harusnya sih gitu, tapi pada kenyataannya gak. Saya mendaki kurang lebih jam setengah 3 pagi atau jam 4 pagi ya Saya lupa. Sebelum pos 2 itu ada jalanan bercabang, ke kiri ke jalur puncak, ke kanan ke arah air terjun cibereum. Waktu itu Saya dan teman-teman yang berjumlah 4 orang langsung mengambil jalur kanan karena dalam penglihatan kami ke kiri itu gak ada jalur, tertutup sama pohon. ketika adzan subuh barulah Saya sadar kalo ini bukan jalur yang bener, kami di sasarin. ketika kami kembali ke jalur yang bercabang tadi, ternyata di sana banyak sekali pendaki yang sedang beristirahat. tadi itu mata kami tertutup. Dasar setan rese!

Jalur via Cibodas yang mistis
Untuk pendakian yang keempat, Saya tenang saja, mungkin diri Saya sudah mulai akrab kali ya sama hal-hal mistis di Gunung itu, tapi meskipun begitu Saya tetap saja di gangguin. Waktu itu dalam perjalanan turun, Saya yang buru-buru untuk sampai bawah karena harus memanggil porter karena ada teman yang sakit dan butuh pertolongan, Saya jalan aga ngebut sama dua orang teman Saya. Posisi Saya paling depan, tiba-tiba ada seekor Babi berwarna putih dengan ukuran besar lewat tepat di depan Saya. Saya terdiam, kaki gemetar, tapi Saya masih sanggup untuk bilang "stop", mengintruksikan dua teman Saya untuk berhenti. Yang Saya takutkan adalah kalau-kalau Babi itu menyerang kami, tapi ternyata setelah Saya ceritakan katanya kalau Babi putih itu adalah jelmaan. ih! serem amat. Oh iya, pada saat Saya melihat Babi putih berukuran besar itu lewat, kedua teman Saya gak liat apa-apa. cuma Saya yang liat. Kena lagi deh Gue.....

Saya juga gak tau kenapa Saya mengalami banyak kejadian mistis di gunung ini. Tapi jika di tanya apakah Saya akan kembali mendaki Gunung Gede lagi? Jawabannya : Saat ini TIDAK!

2 komentar:

  1. Mungkin pas pendakian lupa minta perlindungan sama Allah kali hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minta perlindungan sih sudah, tapi wallahu'alam, setannya aja rese. Mungkin mereka minta di ceritain di blog ini kali ya ha ha ha

      Hapus