Explore Masjid - Bukan Traveling Biasa!


Jadi, kemarin, tepatnya hari Minggu tanggal 28 Mei 2017 Saya berkesempatan jalan bareng lagi sama temen-temen dari Komunitas Backpacker Karawang. Tapi ada yang beda banget sih dari perjalanan kemarin itu.

Apa hayoooo?

Pertama, Traveling kemarin itu di lakukan saat bulan Ramadhan, dimana yang pada umumnya saat bulan puasa justru banyak yang bermalas-malasan buat aktivitas, apalagi buat traveling yang sudah jelas makan waktu dan juga tenaga, eh tapi Backpacker Karawang malah ngajak traveling. Kedua, tujuannya berbeda dari yang udah-udah. biasanya ke alam seperti pantai, gunung, atau city tour, itu sih udah basi yeeee. tujuan yang ini beda banget. kemarin kami malah nyangkut ke masjid yang seharusnya jadi tempat ibadah, ini kok malah jadi tempat tujuan traveling? Lalu perbedaan yang ketiga dari traveling Saya yang biasanya adalah tidak adanya cemilan-cemilan manja buat ngisi perut. yaialah, secara lagi puasa. hiks hiks

Tapi biar bagaimanapun, sejujurnya Saya sih sangat senang dengan perjalanan kemarin. Perjalanan yang di namai "Explore Masjid" itu menyadarkan Saya akan banyak hal. Tempat yang di kunjungi juga keren-keren, gak bikin bosen. Keren dari segi arsitektur maupun sejarahnya.

Masjid mana saja yang Saya kunjungi kemarin? Ketiga masjid itu adalah Masjid Jami' Kali pasir, Masjid 1000 Pintu dan Masjid Al-adzom. Saya akan coba cerita sedikit dan apa yang bisa Saya explore dari ketiga masjid tersebut ya. Selamat membaca!

Masjid Jami' Kali Pasir


Masjid Jami' Kali Pasir
Jika kamu melewati kali pasir dan menyusuri bantaran sungai Cisadane, di sebelah kanan sebrang jalan kamu akan melihat sebuah masjid dengan menaranya yang mencolok yang letaknya sebelum klenteng Boen Tek Bio. Masjid itu tak lain dan tak bukan adalah Masjid Kali Pasir dengan bangunan bergaya Tionghoa, Arab dan Eropa.

Saya beruntung bisa berkunjung dan sedikit banyak mendengar sejarah yang ada di Masjid Kali Pasir ini yang Saya kira mungkin banyak dari masyarakat tangerang sendiri belum tahu sejarah dan keberadaan masjid ini. Padahal Masjid ini di bangun sejak tahun 1600an oleh Tumenggung Pamit Wijaya yang saat itu sedang menyebarkan syariat Islam. Selain di gunakan sebagai tempat ibadah, Masjid Kali Pasir ini menjadi saksi perjuangan Masyarakat Indonesia melawan penjajah. Selain itu menjadi tempat akulturasi budaya masyarakat lokal dengan tiongkok.
Menara Masjid Jami' Kali Pasir
Di sekitar Masjid kita bisa melihat banyak sekali warga Tionghoa yang tinggal di dekat Masjid, itu karena memang lokasi Masjid ini berada di sekitar pemukiman Tionghoa. Menarik sekali, apalagi di dekat Masjid kita bisa melihat Klenteng, kehidupan di sana tetap aman dan nyaman. sebuah contoh kerukunan umat beragama yang baik dengan saling menghargai dan tidak menyakiti satu sama lainnya.

Makam di depan Masjid
Mengunjungi Masjid ini, tidak hanya mendapatkan cerita sejarah tapi kita juga bisa melihat secara langsung bukti-bukti yang ada seperti empat tiang penyanggah masjid yang sejak awal di bangun hingga saat ini masih berdiri meski sudah mulai keropos, dan ada juga kubah kecil bermotif China yang katanya berbentuk seperti sebuah mahkota. Ada juga menara masjid yang cukup jadi perhatian mata ketika di lihat dari jauh. Dengan kita berkunjung ke sini, itu sama saja kita ikut andil dalam melestarikan peninggalan yang kaya akan sejarah ini.

Masjid 1000 Pintu

Masjid 1000 Pintu
Mempunyai nama asli Masjid Nurul Yaqin, berlokasi di Kampung Bayur, Priuk Jaya, Jati Uwung, Kabupaten Tangerang, Banten. Masjid 1000 Pintu jadi salah satu daya tarik utama untuk wisata religi di kota Tangerang - Banten ini. Lokasinya cukup  terjangkau kok karena dekat dengan pusat kota Tangerang. Masjid ini dinamai Pintu 1000 karena hingga saat ini belum ada yang tahu berapa persisnya jumlah pintu yang ada di masjid tersebut, termasuk pengurus masjidnya pun belum tau.


Tempat sholat Masjid
Melihat gaya arsitekturnya terlihat jelas dan sangat terasa nuansa arabnya. ini karena pendiri masjidnya seorang keturunan Arab bernama Al-faqir yang di dirikan sekitar tahun 1976. Selain bernuansa Arab, arsitekturnya juga bernuansa Maya dan Aztec. Unik, menarik dan indah. Padahal rancangan masjid ini tidak menggunakan arsitek loh alias asal bangun aja. Hhhmm..Ngasal aja segini bagus ya apalagi ada arsitek yang menyusun.


Apa sih yang menarik lagi dari Masjid 1000 Pintu ini? Tentu ruang labirinnya dong. Kita akan di tuntun sama seorang guide yang kebetulan seorang Ustad, tapi sebelum masuk, kita akan di intruksikan untuk mempersiapkan senter oleh guide-nya karena memang ketika kita masuk kedalam labirin gak ada cahaya sedikitpun kecuali cahaya dari lampu senter kita. Kebetulan Saya gak mempersiapkan senter, jadi Saya menggunakan lampu blitz yang ada di hape Saya yang kebetulan bisa juga di fungsikan sebagai senter. 

Melewati labirin yang sempit, dan becek, di tambah harus membungkuk karena atapnya rendah, kita akan di tuntun masuk kedalam sebuah ruangan yang cukup luas, disanalah terdapat sebuah tasbih super besar terbuat dari kayu. ruangan tersebut dinamai makam tasbih yang konon menjadi tempat Al-faqir berdzikir.
Makam Tasbih
Lampu di matikan, cahaya dari senterpun akan di intruksikan untuk dimatikan. gak ada cahaya sama sekali dalam ruangan itu. Benar-benar gelap dan cukup pengat. Saya sedikit merinding karena saat gak ada cahaya sama sekali bermunculanlah pikiran-pikiran negatif dari otak Saya seperti "Takut bangunannya runtuh euy" atau "kalo muncul setan ngeri juga nih" atau pikiran Saya yang lebih ekstrim adalah "Dalam keadaan gelap gini tiba-tiba ada yang narik gue dan gue di culik" duuuuh..  

Lalu seorang Ustadz itu akan menuntun kita untuk beristighfar, berdzikir, berdo'a, mengingatkan kita akan dosa, akan kematian, mengingatkan kita akan keluarga yang sudah wafat. dan seterusnya hanya suara sesenggukan dan tangisan yang terdengar sampai akhirnya lampu di hidupkan dan timbulah perasaan lega karena bersyukur masih bisa melihat cahaya.

Sungguh, simulasi kematian yang bikin merinding....

Masjid Raya Al-adzom



Dalam Masjid
Masjid Raya Al-adzom yang berada tepat di depan kantor pemerintahan tangerang ini menjadi masjid terbesar yang ada di tangerang, bahkan, untuk kubahnya menjadi masjid dengan salah satu kubah terbesar di dunia. Masjid ini bisa menampung sampai 15.000 jama'ah. WOW! yang menakjubkan dan menjadi daya tarik adalah kubahnya. Jika di perhatikan, kubah masjid yang berada di tengah itu gak menggunakan tiang sebagai penopangnya tapi justru di topang oleh empat kubah lainnya yang berukuran lebih kecil dan berbentuk setengah lingkaran .


Masjid Al-adzom dari luar
Ini kali kedua Saya mengunjungi masjid ini dan selalu kagum dengan arsitektur dan kemegahannya. Apalagi jika di lihat dari dalam, kita bisa menikmati keindahan masjid yang bernuansa emas dan di hiasi oleh lukisan kaligrafi. Didalam masjid juga ada semacam museum kecil atau Galery Islam yang isinya kebanyakan lukisan kaligrafi dan ornamen Islam. ada juga di sediakan buku bacaan Islam yang bisa kita pinjam dan kita baca di sana.


Galery Islam di dalam Masjid

#####


Dari kunjungan ketiga masjid tersebut Saya mendapati banyak sekali ilmu dan tentunya menambah kesadaran Saya untuk tidak lupa beribadah dan tidak lalai untuk terus memperbaiki diri. Traveling tidak melulu soal alam yang indah, pasir putih yang halus, gunung yang tinggi, lautan awan yang memesona, lampu-lampu kota metropolitan yang megah, tapi, traveling adalah sebuah perjalanan dan dalam setiap perjalanan kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang kita singgahi.

Cobalah untuk mengexplore lebih banyak, terlebih, explore diri kita tentang apa-apa yang sudah kita lakukan selama ini.

0 Comments:

Posting Komentar