Penampakan Buku Jalan Pendaki |
Ini entah Saya yang norak, kuper atau Saya yang selama ini terlalu lama hidup di dalam goa sampai-sampai gak tau kalo ada penulis yang sekaligus pendaki kekinian yang keren dan menarik. eits, maksudnya bukan berarti Saya tertarik dalam arti yang itu, ini maksudnya yang bikin menarik adalah tulisan-tulisannya.
Sebelum me-review bukunya, Saya mau cerita dulu yes! Jadi kemarin itu Saya iseng ke Toko Buku Gramedia Words, Gramedia satu-satunya di Karawang. Udah jadi kebiasaan dan mendarah daging setiap kali Saya ke Gramedia, yang wajib Saya kunjungi adalah rak dimana jejeran buku-buku traveling di pajang. Setelah sampai di depan rak buku itu, mata Saya langsung tertuju pada satu buku dengan sampulnya berwarna biru dan bertuliskan "Jalan Pendaki". Saya ambil lalu Saya baca sinopsisnya, dan gak menarik ah! Saya letakkan lagi di rak buku, Mata Saya kembali lirik kiri-kanan buat ngeliat buku lain yang belum Saya baca, tapi kok setelah muter-muter, mata Saya balik lagi ke buku tadi, Jalan Pendaki. Oke, itu artinya tanpa di sadar Saya penasaran sama buku ini. Saya beli meskipun Saya gak tau siapa itu Acen Trisusanto.
Siapa sih Acen Trisusanto ini? Acen Trisusanto adalah lelaki yang punya banyak mimpi dan banyak mau. Saking banyaknya mimpi yang dimau, Acen mencoba segala hal, seperti menyanyi, main musik, hingga menjadi atlet debus. Sadar saat bernyanyi di nada tinggi sambil gitaran bikin urat lehernya mengejang dan baru ditusuk jarum saja sudah nangis belingsatan, Acen berhenti mencoba peruntungan di industri musik dan debus. Pria yang mengaku takut dan hidupnya merasa terancam ini kalo dekat-dekat dengan segala jenis reptil, ternyata sudah pernah menelurkan buku sebelum buku Jalan Pendaki ini, yaitu buku "Penunggu Puncak Ancala" yang terbit tahun 2014. *Kebetulan Saya belum baca euy, bolehlah Bang Acen bagi satu buat Saya. he he he. Oh ya, selain jadi penulis buku, Bang Acen juga jadi kontribur di majalah-majalah ngomongin soal traveling. Maafkan Saya yang telat mengenal Anda ya, Bang. (*sungkem)
Seperti yang awal udah Saya bilang tuh kalo ternyata Saya aga kuper dan norak belum mengenali sosok Acen Trisusanto, jadi waktu beli buku Jalan Pendaki di Gramedia Saya gak tau kalo ternyata Jalan Pendaki berawal dari sebuah travel blog yang di tulis oleh Bang Acen sendiri. Pengunjung blognya ternyata udah jutaan loh. W O W beud kan!
Oke Oke Baiklah cukup basa basi busuknya, sekarang kita review ajalah buku Jalan Pendaki ini...
Buku Jalan Pendaki ini bercerita tentang perjalanan Bang Acen (Acen Trisusanto), Di mulai dari Bang Acen lahir sampai bisa pake baju sendiri. Ooops.. Bukan bukan. tapi di mulai dari keinginan Bang Acen mendaki gunung sejak SMA yang selalu gagal dan gak di restui sama kedua orang tuanya sampai akhirnya sekarang dia bisa mendaki gunung manapun yang dia mau kalo dia punya uang. :)
Karakter utama dalam buku ini ya penulisnya sendiri, yaitu Bang Acen yang bercerita banyak perjalanannya mendaki ke Gunung Rinjani, Gunung Sindoro, Gunung Argopuro, Gunung Pangrango, Gunung Raung dan masih banyak banget yang Bang Acen bahas di buku ini. Semua cerita itu di kemas dengan rapi, lucu dan gokil tapi gak kehilangan kesan dari tiap pendakiannya. Tulisan-tulisan Bang Acen di buku ini sama sekali gak mengesankan bahwa mendaki itu cuma dapet capek dan seram aja, ya walaupun pada kenyataannya memang capek, tapi di buku Jalan Pendaki ini lebih ke drama dan cerita-cerita lucu di setiap pendakian yang Bang Acen alami. lalu Bang Acen mengemasnya dengan lihai sehingga pembaca gak akan bosen baca sampai tuntaaaaasssssss.
Buku ini juga menjadi sebuah cara buat Saya bernostalgia dengan dunia pendakian, meskipun baru beberapa bulan Saya belum mendaki lagi, tentu saja rindu akan pendakian selalu muncul, tapi dengan membaca cerita-cerita di buku Jalan Pendaki Saya jadi ngikik sendiri. Apalagi pas bagian dimana Bang Acen boker di celana, ah eta kumaha sih menjijikan banget. terus, Saya juga jadi nutup mata sendiri setelah baca cerita-cerita horror yang Bang Acen tulis, mirip sama apa yang Saya alami. Saya juga di kejutkan dengan isi buku ini, ternyata gak cuma cerita dan tips, Bang Acen secara tersirat selalu memberikan hikmah-hikmah dari setiap kejadian.
Pokoknya kamu gak akan bosen deh baca buku dengan 193 halaman ini. Buat yang suka mendaki, meski buku ini di kemas dengan penuh drama dan komedi tapi gak akan menghilangkan esensi dari pendakian tersebut (ceileeeh), terus buat yang belum pernah mendaki, setelah baca buku ini, minimal kamu ngakak terbahak-bahak lah sampai orang dis ebelahmu ngira kalo kamu gila, he he he
Buat Saya, Bang Acen adalah salah satu pendaki kekinian yang berkarakter yang hadir di bumi pertiwi ini dan patut untuk di lestarikan. Sukses terus buat Bang Acen. di tunggu karya karya berikut nya. Dan terimakasih buat salah satu kata-kata lo di buku Jalan Pendaki yang ini "Bejat mah bejat aja. mau pendaki kekinian atau pendaki senior. Gak semua pendaki kekinian bejat, masih banyak yang baik kok, dan gak semua pendaki senior baik, banyak juga yang bejat." kurang lebih seperti itu kata-katanya. Thanks karena udah ngewakilin perasaan Saya dan mungkin perasaan pendaki kekinian lainnya yang sering di pandang sebelah mata.
Bhay!
Judul Buku : Jalan Pendaki
Penulis : Acen Trisusanto
Penerbit : PT. Alex Media Komputindo
Tebal Buku : 193 Halaman
Betewe, buat yang mau tau blognya Bang Acen buka aja Jalanpendaki.com
The best sih ini reviewnya, wkwkw, gak ada yang terlambat di dunia ini kok, even mengenali gua pun hhaa
BalasHapusAh, jadi malu-malu euy.. ha ha ha.. Salam kenal ya, Bang!
Hapus