Bukit Moko bisa menjadi pilihan akhir pekanmu.

Berawal dari rencana perjalanan sederhana ke gunung lembu di Purwakarta untuk bersantai menghabiskan akhir pekan sambil camping ceria di sana. Tapi entah siapa yang memulai, ada ide untuk pindah tujuan menjadi ke Bukit Moko, Bandung.

Mendengar referensi dari teman-teman yang sudah ke sana, katanya moko tempat yang tepat untuk melihat bandung dari ketinggian, khususnya di malam hari. bandung terlihat makin cantik dengan beragam lampu kotanya.

Saya memulai perjalanan dari Karawang bersama teman-teman dari Backpacker Karawang menggunakan sepeda motor. Dikarenakan tujuannya adalah untuk camping ceria maka perlengkapan yang di siapkan sudah cukup lengkap : tenda, flysheet, matras, sleeping bag, kompor, nesting, gas, jas hujan, cemilan, dan kopi.

Jujur saja ini pengalaman pertama saya melakukan perjalanan malam hari menggunakan sepeda motor dengan rute yang cukup jauh buat saya. Jaket tebal dan syal sudah saya siapkan untuk antisipasi udara dingin malam dan udara bandung yang terkenal dinginnya.

Saya sangat menikmati perjalanannya, termasuk menikmati hujan yang tiba-tiba saja turun membasahi aspal dan membuat udara jadi semakin dingin. Untuk menghangatkan tubuh akhirnya Saya dan teman-teman memutuskan berhenti di Wanayasa buat makan malam, mengisi perut yang kosong.

Setelah itu perjalanan kami lanjutkan ke arah curug cijalu, lurus terus mengikuti jalan sampai ke arah jalan cagak. dan terus membelah malam, menahan dingin sampai di jalan Padasuka.

Waktu menunjukan jam 03 dini hari dan hujan masih mengguyur kami dengan  cukup deras.

Sejak memasuki jalan Padasuka, jalanan cukup bagus tapi ada juga jalan yang berbatuan kerikil dan terus menanjak. Saya sangat was-was sekali, pasalnya berkali-kali teman saya memperingati agar hati-hati karena di kanan dan kiri ada jurang, di tambah jalanan yang licin dan kabut sangat tebal. Tapi biar bagaimanapun perjalanan ke bukit moko memang lebih nyaman pakai motor, meskipun tetap bisa dengan menggunakan mobil.

Efek dari tebalnya kabut dan hujan deras, saya jadi tidak bisa melihat keindahan bandung selama perjalanan. Tapi itu terbayar dengan cerahnya perjalanan pulang. Alhamdulillah.

Sesampainya Saya di lokasi, Saya langsung menghampiri sebuah warung yang banyak saung-saung di sana. Saya dan teman-teman memarkirkan motor dan beristirahat sebentar sebelum berjalanan kaki menuju pintu masuk bukit moko.

Tapi sayaaaaaaaang banget, pintu masuk menuju bukit moko di tutup, hanya buka sampai jam 24.00, keputusan untuk kembali ke warung dan beristirahat di saung-saungnya menjadi pilihan. Tenda dan perlengkapan camping lainnya jadi tidak terpakai. Padahal sudah membayangkan akan bermalam di tenda. 



Selamat pagi Bukit Moko :)



Menikmati pagi disini memang menyenangkan : sambil mendengarkan musik, baca buku dan bersantai minum kopi atau mengobrol dengan teman-teman merupakan momen yang indah.

 Menikmati hutan pinus dari atas Hummock

Keindahan Hutan Pinus Bukit Moko, Bandung

Disini, jika cuaca cerah, tidak hanya hutan pinus yang bisa kamu nikmati, tapi pemandangan kota bandung dan perkebunan juga bisa kamu nikmati dan kamu abadikan menjadi sebuah foto kece dan video.

Untuk memasuki kawasan hutan pinus ini dikenakan tiket RP.10.000 dan kamu sudah bisa masuk ke kawasan hutan pinus yang dikelola oleh perhutani ini.

Makanan dan minuman di warung-warung sebelum pintu gerbang bukit moko relatif murah kok. Menu ayam, nasi, tempe, tahu, dan teh hangat cukup RP. 25.000 saja.

Bukit Moko bisa banget kamu jadikan pilihan untuk menghabiskan akhir pekanmu. Sekedar bersantai atau Camping bersama sahabat atau bersama keluarga.




*Meskipun saya pribadi belum bisa melihat keindahan bandung malam hari dari atas Bukit Moko, semoga lain waktu Saya bisa ke sana lagi :)

1 komentar: