UNESCO Global Geopark Ciletuh - Bukit Tanpa Nama!


Geopark Ciletuh - Sukabumi emang punya keindahan yang menakjubkan. Bukan hanya di kelilingi dengan alluvial bebatuan yang unik, tapi juga landscape yang menawan, gunung, air terjun yang bikin sejuk, Pesawahan, perkebunan, juga ada pantai-pantai yang bagus juga ombaknya yang cocok banget buat surfing. Pantas saja UNESCO menetapkan Geopark Nasional ini sebagai UNESCO Global Geopark, karena emang diliat dari sisi mana aja Geopark Ciletuh tetep keren banget sih.

Dari Karawang jam setengah 3 pagi, tiba di Geopark Ciletuh sekitar setengah 12 siang. Selama itu memang perjalanan menuju Geopark karena lokasinya jauh dari Sukabumi Kota, tepatnya di Pelabuhan Ratu.

Baru memasuki kawasan Geopark Saya dan teman-teman langsung disambut dengan keindahan pesawahan dan perbukitan, semakin jauh roda mobil kami berputar memasuki kawasan, Geopark semakin menampakan keindahannya.

Disambut dengan pemandangan kek gini... 
Jalan di kawasan Geopark berliku dan naik turun, mirip seperti jalanan di Gunung Kidul, jalannya pun sudah bagus. Buat menuju sini belum ada angkutan umum, jadi kayanya emang harus menggunakan mobil atau motor pribadi. Soal fasilitas jalannya, tenang aja, udah bagus kok. 

Kawasan Unesco Global Geopark Ciletuh ini emang menyajikan banyak pilihan wisata alam yang menakjubkan, kita bisa mengunjungi beberapa atau semuanya kalo mau dan kalo waktu memungkinkan. Tapi terkadang nih kita emang kudu jalan lebih jauh dari orang biasanya, nyobain yang nggak mainstreem gitu. Sampai akhirnya kita nemuin sesuatu yang mungkin nggak orang lain lirik, dan kita nikmatin keindahan yang orang lain nggak rasain. Bahasa kerennya mah nyari yang Anti Mainstreem! Lumayan kan buat tambahan stock foto di Instagram. He he

Salah satu hasil "Panjang Kaki" mencari yang BEDA adalah bukit dengan view langsung ke laut, pemamdangan yang di sajikan beda banget sama spot-spot yang memang sudah resmi dan di buka untuk umum. Soal bukit tersebut, Saya nggak tau bukit ini sudah diberi nama atau belum, tapi Saya yakin deh sangat sedikit orang yang melirik bukit ini.

Karena bukitnya jauh dari jalan raya dan belum ada parkiran, terpaksa Kami memarkirkan mobil kami di pinggir jalan, lalu Kang Jae, driver yang sangat bisa handalkan tetap di mobil, beliau nggak ikut tracking ke atas bukit karena menjaga mobil sekaligus istirahat, lumayan memejamkan mata sebelum kami lanjut ke Ujung Genteng. Sedangkan Saya, Roz, Kokom, Rendi, Mira dan Jalil memulai trekking.

Bagus kan jalannya 😊👍
Tanpa persiapan, Kami tetap melakukan trekking ke bukit dengan ala kadarnya, misalnya Rendi yang pakai sandal jepit, Ceu Kokom pake sepatu slop yang lebih cocok di pake ke Mall, dan beberapa pakai celana pendek, hasilnya kaki kami banyak yg luka-luka kena duri dan ranting.

Perlu sekitar 20 menitan untuk sampai puncaknya. Nggak ada jalur yang pasti, kami melewati perkebunan warga dan rumput-rumput ilalang, kami benar-benar harus nyari sendiri jalur buat mencapai puncaknya. Untung lah jalurnya terbuka, jadi nggak begitu sulit, cuma tetap harus hati-hati dengan kemiringan dan juga harus tetap waspada dengan sekitar, takut ada binatang ular dan lainnya kan.

Sepanjang jalur menuju puncak bukit, Saya dan teman-teman nggak berhenti motret sana-sini, aseli sih pemandangannya apik banget, di tambah angin yang kencang bikin adem nyesss nyesss, panas nya matahari jadi nggak berasa dong. Sejuk!

Setelah tiba di puncak, kekaguman Kami bertambah, panorama dari atas sana emejing BosQueee, kami nyebutnya Pulau Padar KW nya ala Jawa Barat. Karena dari atas sini Kita bisa melihat lekungan-lekungan pantai berpasir putih, air laut yang biru dengan bukit-bukit di sekitarnya. Apik!

Foto di Pulau Padar KW ala Jawa Barat
Betah berlama-lama di sana, andai saja nggak lanjut ke Ujung Genteng, pasti kami bakalan ngabisin sore hari di sana sambil menikmati matahari terbenam. hiks hiks...
Sekembalinya dari bukit, kami langsung masuk mobil dan melanjutkan perjalanan ke Ujung Genteng.

Selama perjalanan menuju gerbang keluar Geopark Ciletuh, Saya mengumpat dalam hati sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Next time kesini lagi lah! InshaaAllah...

Ohya, kalo nanya kenapa cuma satu tempat ini aja yang Saya tulis selama perjalanan ke Geopark, jawabannya karena bukit ini yang paling berkesan hasil "panjang kaki" dan nekat bareng kawan-kawan. Santai, wisata lainnya bagus banget kok.

Btw, cocok nya bukit ini kita kasih nama apa ya?


1 komentar: