Gunung Guntur bikin babak belur





Ah, gunung ini memang benar benar tidak bisa di remehkan, gaes.

Dengan medan yang terus menanjak, di tambah terik matahari yang sangat panas, kemiringan yang ekstrim, hhhmm.. semuanya menjadi kesatuan yang sangat lezat, istimewa, bikin gemes deh.Apalagi beberapa hari sebelum saya dan 10 orang kawan saya mendaki, Gunung Guntur sempat terjadi kebakaran, jadi makin istimewa meski pemandangannya jadi tak cantik sempurna. he he he
Pendakian bisa di bilang lancar jaya, hanya saja sedikit lambat, yaaa tak lain dan tak bukan karena efek badan yang gemuk ini jadi mudah sekali lelah. Sampai di puncak 1 sekitar jam setengah 5 sore saya putuskan untuk istirahat sebelum menuju puncak dua bersama Fauzi dan Rudi, sedang sisa yang lainnya sudah lebih dulu ke puncak dua untuk beristirahat dan mendirikan tenda. Tak banyak yang dapat dinikmati sore itu karena kabut tebal. Usai sholat ashar, makan dan beberes saya lanjutkan menuju puncak 2. hari sudah gelap.

Setelah beberes dan ketiduran dan bangun lagi sekitar jam setengah 11 malam karena kelaparan dan sudah ada suguhan nasi dan ikan sarden yang masih hangat. Langsung saya santap. Setelah kenyang saya bengong, menikmati lautan bintang sampe jam 1 pagi dan akhirnya ketiduran lagi dan bangun kembali jam 5 pagi, Sholat subuh trus menikmati sunrise yang selalu memesona.



Seperti pendaki yang kekinian yang sedikit dikit foto, saya pun mengabadikan momen matahari terbit gunung guntur ini. sayang saja lautan awannya tidak muncul, malu kayanya. Tapi ada hal istimewa di pendakian kali ini, tentang Darril. Mahasiswa yang baru saya kenal di puncak dua gunung guntur, itupun ketika ia sudah tak sadarkan diri. Masih saja menyesakkan dada saya setiap kali saya ingat meski kejadian ini sudah sebulan yang lalu. Semoga Darril tenang di sana, Rill, di tempatkan yang terbaik oleh Allah. Aamiin...


Pendakian gunung guntur bikin babak belur, apalagi ketika turun dari puncak menuju pos III yang membuat celana saya robek karena harus turun dengan merosot.

Pendakian gunung guntur bukan hanya bikin babak belur tapi membuat hati ini bertafakkur. Sungguh, semoga Allah mengampuni segala salah dan meridhoi seluruh langkah ini.

Dan, Pendakian gunung guntur memberikan banyak pelajaran yang luar biasa. Aku semakin mengerti apa itu arti "Kesempatan". Kesempatan bisa mendaki gunung guntur, kesempatan di pertemukan oleh Darril dan kawan kawannya, juga kesempatan untuk hidup sampai hari.

Sungguh,
Tak percaya, tapi ini terjadi.....


 Efek trek pasir yang mengharuskan saya beberapa kali merosot saat turun gunung. Luaaarrr Biasa
















0 Comments:

Posting Komentar